Tuesday, June 30, 2009

Uji Air Murni (Purewater) CLEO!


Padatnya aktivitas kampus dan di luar kampus telah menguras tenaga. Mulai dari ngajar (asisten dosen), rapat-rapat organisasi, reparasi komputer, latihan beladiri, deathline disain dan masih banyak lagi. Sampai-sampai blog kesayaangku ini tidak terurus. Padahal sudah tingkat akhir (semester delapan) tapi masih banyak aja aktivitas diluar penelitian dan skripsi.

Akibat banyaknya aktivitasku, beberapa waktu yang lalu tubuhku mengalami "drop". Badan terasa lemas, pegal-pegal, dehidrasi dan panas dalam (indikasi dengan timbulnya banyak sariawan di rongga mulut). Aktivitas pun aku kurangi, lebih banyak istirahat di kostan (jadi ga produktif). Pada saat itu aku mencari minuman penyegar, agar panas dalam tubuhku ini menurun. Ketika berbelanja di supermarket aku melihat minuman dengan botol kemasan yang unik bermerk CLEO. CLEO ini merupakan air murni (purewater). Karena penasaran dan tertarik, aku membeli dan mencoba mengkonsumsinya. Saat pertama kali teguk, terasa banget kesegaran dan kesejukannya. Panas dalamku terasa berkurang, sariawan2ku terasa mengempes. Hal tersebut membuat aku sering mengkonsumsinya dan pada hari ke-4 atau ke-5 (agak lupa) sariawanku sembuh total! Dahsyat... Padahal sariawan2ku sudah sangat kronis. Akhirnya aku bisa beraktivitas kembali secara optimal. Thanks, CLEO! ^_^
Penasaran dan untuk membuktikan kalo ini bukan sugesti belaka, coba mengecek kualitas air murni CLEO di Lab kualitas Air Lingkungan BDP. Kebetulan aku juga asisten Mata Kuliah Fisika Kimia Perairan (Fiskimper), so aku uji air murni CLEO tuk mengetahui kualitasnya. Hasil uji LAB kualitas air dari air kemasan bermerk CLEO dengan air sampel sebanyak 25 ml :
Setting Alat oleh Kang Abe/Akbar Firdaus (Laboran)
Pengukuran DO CLEO
Pada suhu 27,2 derajat Celcius didapatkan nilai DO 8,26 mg/L (Kaya akan Oksigen), Alkalinitas sebesar 32 ppm dan Kesadahan 9,29 ppm CaCo3 (Soft)


Pengukuran nilai alkalinitas dan kesadahan CLEO metode titrasi
Kandungan parameter kualitas air tersebut sudah cukup membutkikan bahwa CLEO menyehatkan untuk dikonsumsi/diminum. Kandungan oksigennya yang berlimpah dapat menyegarkan badan dari proses oksidasi di dalam tubuh.

Untuk menambah literasi dan pengetahuan tentang purewater, aku mencoba membrowsing di Internet dan mengunjungi situs purewater CLEO . Ternyata di situs tersebut terdapat tips-tips sehat yang menarik dari manfaat purewater.












Healthy Ur day with purewater...

Read More......

Pengaruh temperatur perairan

Setiap ikan memiliki kisaran temperatur yang dapat ditolerirnya, dan ada temperatur optimal untuk pertumbuhan dan reproduksi. Temperatur optimal ini dapat berubah seiring dengan pertumbuhan ikan. Di hatchery, temp. air yang terlalu tinggi atau terlalu rendah menyebabkan stress, menyebabkan ikan lebih rentan terhadap serangan penyakit. Sebag. besar senyawa kimia lebih mudah larut dengan meningkatnya temperatur, sebaliknya O2 dan CO2 menjadi kurang larut. Sebag. besar senyawa kimia lebih mudah larut dengan meningkatnya temperatur, sebaliknya O2 dan CO2 menjadi kurang larut.

¨ Menurut Wedemeyer (1996) :

Ø Meningkatkan temperatur air berarti :

1. meningkatkan pula toksisitas dari banyak kontaminan-kontaminan terlarut,

2. mendukung perkembangan dan tingkat serangan patogen ikan,

3. menurunkan konsentrasi O2 terlarut, dan

4. meningkatkan konsumsi O2 dengan meningkatnya temperatur tubuh dan laju metabolik ikan.

5. Respon kekebalan tubuh ikan tropis ditingkatkan dengan meningkatnya temperatur

Ø Sedangkan menurunkan temperatur air akan :

1. menurunkan temperatur tubuh ikan,

2. menekan respon kekebalan dari ikan tropis

3. menurunkan nafsu makan, aktivitas dan pertumbuhan.

Ø temperatur air memp. efek > thdp kesehatan dan kondisi fisiologi ikan drpd peubah lingkungan lainnya dengan kekecualian O2 terlarut.

Ø Temperatur memainkan peranan penting didalam proses-proses penyakit infeksius.

Temperatur maksimum dan minimum yang ikan dapat mentoleransi :

1. ditentukan secara genetik, tetapi juga

2. dipengaruhi sampai tigkatan tertentu oleh peubah-peubah seperti :

¨ lama waktu aklimasi,

¨ konsentrasi DO, dan

¨ terhadap jumlah dan macam ion-ion yang terlarut yang mungkin ada.

Ø Mekanisme fisiologi yang bertanggungjawab terhadap kematian ikan pada temperatur air yang tinggi tidak sepenuhnya dipahami tetapi beberapa faktor kemungkinan berperan.

Ø Sebagai contoh pada budidaya ikan rainbow trout, ketika temperatur air dihangatkan dari 0° ke 26° C, yang merupakan batas temperatur lethal bawah dan atas untuk ikan ini :

¨ Konsumsi oksigen dari rainbow trout naik beberapa tingkat.

¨ DO menurun dengan paling sedikit setengahnya dikarenakan penurunan kelarutan oksigen.

¨ Tingkat O2 darah secara pasti menurun dan transport oksigen ke jaringan menjadi rendah.

¨ Kemampuan untuk mempertahankan cadangan energi (kandungan lemak seluruh tubuh) menurun.

¨ Konsentrasi elektrolit serum darah juga menurun, dan

¨ Kegagalan osmoregulasi mungkin penyebab akhir dari kematian ikan ini.





Read More......

Alkalinitas dan Kesadahan

Alkalinitas menunjuk kepada suatu kemampuan untuk menerima ion hidrogen (atau untuk menetralisir asam) dan merupakan suatu lawan langsung dari kemasaman। Alkalinitas juga merupakan suatu ukuran dari konsentrasi total senyawa-senyawa alkalin (basa) yang terlarut dalam air. Anio-anion basa (ion basa bermuatan negatif) yang terlibat terutama adalah :

•ion karbonat (CO4-)
•ion bikarbonat (HCO3-)
•ion OH-

dan dicerminkan dalam terma (term) konsentrasi setara kalsium karbonat (CaCO3).
Alkalinitas diukur dengan cara titrasi dengan asam yang distandarisasi sampai titik akhir methyl orange (MO) pada sekitar pH 4.3 dan dicerminkan sebagai mg/L sebagai CaCO3. Sebagian besar air beralkalinitas tinggi juga mempunyai pH alkalin (pH >7) dan konsentrasi TDS yang tinggi.

Alkalinitas dari suatu suplai air hatchery punya efek langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan ikan. Alkalinitas menyediakan kapasitas menyangga (buffer) yang dibutuhkan untuk melindungi ikan yang dibudidayakan secara intensif melawan goyangan lebar pH air yang akan terjadi dikarenakan respirasi ikan dan tanaman akuatik. Sodium bikarbonat pada dosis 10-20 lbs per acre seringkali ditambahkan ke kolam ikan air hangat (tropis) untuk secara temporer memperbaiki alkalinitas rendah dan memperbaiki masalah NH3 dan CO2 yang muncul dari pH rendah atau tinggi. Untuk budidaya ikan intensif, alkalinitas 100-150 mg/L direkomendasikan untuk menyediakan kapasitas menyangga (buffer) yang diperlukan untuk :

• mencegah fluktuasi pH yang lebar,
• mendukung produksi algae,
• mencegah pelepasan logam berat, dan
• untuk memungkinkan penggunaan senyawa tembaga untuk treatment penyakit.

Kesadahan total dari suatu suplai air hatchery terutama merupakan suatu ukuran dari jumlah garam-garam kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang ada, juga diekspresikan sebagai konsentrasi setara kalsium karbonat (CaCO3). Batuan karbonat yang sama yang bertanggung jawab untuk sebagian besar alkalinitas dalam air adalah sumber utama dari kalsium dan magnesium juga, sehingga nilai alkalinitas dan kesadahan sering sangat serupa ketika semuanya dicerminkan sebagai setara (ekuivalen) CaCO3.

Logam-logam terlarut divalen (bervalensi dua) lainnya seperti besi, tembaga, seng, dan timah dapat juga menambah ke kesadahan total, tetapi mereka secara alamiah ada dalam air hanya dalam jumlah yang sangat sedikit (trace) yang sesuai untuk budidaya ikan sehingga kontribusi mereka biasanya minimal.

Seperti alkalinitas, kesadahan juga secara umum diambil sebagai suatu ukuran dari kapasitas menyangga (buffer). Air lunak biasanya adalah asidik (masam) sedangkan air keras cenderung untuk menjadi alkalin. Pada banyak kasus, nilai-nilai kesadahan total dan alkalinitas akan menjadi serupa. Air alamiah dapat diklasifikasikan kedalam istilah kesadahan total demikian:
mg/L CaCO3 Istilah
0 – 50 Lunak
50 – 100 Cukup Lunak
100 – 200 Agak Keras
200 – 300 Cukup Keras
300 – 450 Keras
> 450 Sangat Keras


Air lunak mengandung kalsium dan mineral-mineral lain yang dibutuhkan untuk kesehatan ikan, dalam jumlah kecil, tetapi ini dapat ditolerir jika kebutuhan gizinya mencukupi. Sampai batas tertentu, air yang lebih keras adalah lebih menguntungkan untuk kesehatan ikan karena :
  • ia menyediakan kalsium yang dibutuhkan dan
  • menurunkan kerja osmotik yang dibutuhkan untuk menggantikan elektrolit darah yang secara kontinyu hilang dalam jumlah banyak melalui urin ikan air tawar
  • masalah toksisitas dengan logam berat dan therapeutant penyakit yang mengandung tembaga akan juga diminimalkan pada air yang lebih keras (>150 mg/L).
Ikan pada air keras mungkin sedikit kurang rentan (atau sedikit lebih kuat) terhadap infeksi virus necrosis pancreatik dan penyakit ginjal bakterial। Sindrom ulcerative epizootic, suatu penyakit yang mempengaruhi ikan bandeng dan ikan-ikan air tropis lainnya yang dibudidayakan di Asia Tenggara, muncul untuk menjadi lebih parah/hebat pada air yang kesadahan totalnya rendah। Sebagai suatu pedoman, air dalam kisaran 50-200 mg/L dengan pH 6।5-9 dan alkalinitas 100-200 mg/L sebagai CaCO3 dianggap sesuai untuk budidaya intensif ikan air tropis.

Read More......