Saturday, October 27, 2007

CARA Makan RASULULLAH

*CARA MAKAN*
- JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI , SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.
- TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI.
- JANGAN SESEKALI TINGGAL MAKAN MALAM . BARANG SIAPA YG TINGGAL MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA.
Nampak memang sulit.. tapi, kalau tak percaya...cobalah.................................Pengaruhnya tidak dalam jangka pendek.... Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti.
- Dalam kitab juga melarang kita* makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. *
Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
- *Al-Quran Juga mengajarkan kita menjaga kesehatan spt membuat amalan antara lain: *
- *Mandi Pagi sebelum subuh, *sekurang kurangnya sejam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.
- Rasulullah mengamalkan *minum segelas air sejuk *(bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit).
- Waktu sembahyang subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu *sujud sekurang kurangnya semenit *setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut.
- Nabi juga mengajar kita *makan dengan tangan* *dan *bila habis hendaklah *menjilat jari.* Begitu juga ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan)




Read More......

Diet Rasulullah

*JENIS MAKANAN*

Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya.
Ini pun adalah diet Rasullulah SAW kita juga. Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.

Jangan makan SUSU bersama DAGING
Jangan makan DAGING bersama IKAN
Jangan makan IKAN bersama SUSU
Jangan makan AYAM bersama SUSU
Jangan makan IKAN bersama TELUR
Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD
Jangan makan SUSU bersama CUKA
Jangan makan BUAH bersama SUSU CTH :- KOKTEL



Read More......

Development of Aquaculture in Indonesia


The development of fisheries is basically emphasized on capture fisheries and aquaculture included post harvest. Prior to 1980’s the development of fisheries was emphasized more on capture fisheries rather than on aquaculture. However, started in 1980’s the government has paid more attention on aquaculture development owing to its capability to provide fish for human consumption of hinterland communities. It was evident that introducing freshwater race way pond systems in 1980 was soon adopted by fish farmers. Then banning of trawl fishing in 1980 through the issuance of Presidencial Decree No. 39/1980 has encouraged shrimp culture development in brackishwater.

In 1980’s, cultured shrimp increased rapidly and shrimp was a prime commodity and played an important role in increasing foreign exchange. By the year 1990 mariculture began to develop; even though it was limited to seaweed culture. The foreign exchange increased considerably. And then the development of seaweed culture was followed by a successful development of pearl culture.

Currently the spirit to develop mariculture is gradually increasing because mariculture business especially groupers culture has proved to be profitable and considerably increase foreign exchange.


Anticipating the degradation of fish resources due to over exploitation the government has decided to devide fisheries development into capture fisheries and aquaculture. This is policy to improve renewable fish resources by controlling fishing and encouraging aquaculture.

Indonesia has a totsl potential area devoted for aquaculture of about 26.606.000 Ha comprises 1.165.000 Ha for freshwater aquaculture, 913.000 Ha for brackishwater aquaculture, and 24.528.000 Ha for mariculture. It is expected that Indonesia would be a leading country in producing large amount of cultured fish. In 2000, the existing pond area was 654.351 Ha and total cage culture amounted to 160,189 units. Of the total fish pond area of 654.351 Ha, 235.069 Ha was devoted to freshwater aquaculture, and 419.282 Ha to brackishwater aquaculture. Of the total 160,189 units of fish cages, there were 122.776 units of marine fish cages and 37,413 units of freshwater fish cages. So there is still a large potential and promising areas to be devoted to development of aquaculture in Indonesia. (Source Dirjen Prikanan Budidaya DKP-RI)

Read More......

Tuesday, October 23, 2007

Pengetahuan Protein

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas. Untuk melakukan aktivitas itu, kita memerlukan energi yang dapat diperoleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.

Protein merupakan biopolymer polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein merupakan biopolymer yang multifungsi, yaitu sebagai struktural pada sel maupun jaringan dan organ, sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai pengemban atau pembawa senyawa atau zat ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat pengatur.

Selain itu protein juga merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme. Protein merupakan instrumen yang mengekspresikan informasi genetik. Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, dan memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.

Struktur protein tidak stabil karena mudah mengalami denaturasi yaitu keadaan dimana protein terurai menjadi struktur primernya, baik reversibel maupun ireversibel. Faktor-faktor yang menyebabkan denaturasi adalah pH, panas, pelarut, kekuatan ion, terlarut, dan radiasi. Denaturasi yang berbahaya yaitu raksa (Hg) untuk pemurnian emas seperti yang terjadi di Minamata, Jepang. Protein ada yang reaktif karena asam amino penyusunnya mengandung gugus fungsi yang reaktif, seperti SH, -OH, NH2, dan –COOH. Contoh protein aktif adalah enzim, hormon, antibodi, dan protein transport. Reaksi protein aktif bersifat selektif dan spesifik, gugus sampingnya yang selektif dan susunan khas makromolekulnya.

Ada berbagai cara dalam pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino dan reaksi uji protein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari 6 macam uji yaitu: uji millon, uji hopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret. Sedangkan untuk uji protein, berdasarkan pada pengendapan oleh garam, pengendapan oleh logam dan alkohol. Serta uji koagulasi dan denaturasi protein.
Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum dan uji bersifat uji berdasakan jenis asam aminonya. Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadap tirosin, uji Hopkins cole terhadap triptofan, uji belerang terhadap sistein, uji biuret bereaksi positif terhadap pembentukan senyawa kompleks Cu gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Serta uji xantroproteat bereaksi positif untuk asam amino yang mengandung inti benzena.

Read More......

LIPID

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.

Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan.

Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.

Lipid berpern penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.

Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.

Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.

Read More......

Friday, October 19, 2007

Happy Iedul Fitri

Happy Iedul Fitri days

1 Syawal 1428 H

من العائدين والفائزين المقبولين

Please...Forgive My Sins,
MaY OuR HeaRtS PuRiFieD
FRoM aLL MiStakeS


Read More......

Monday, October 1, 2007

Pengetahuan Enzim

Enzim ialah senyawa protein yang disintesiskan di dalam sel secara biokimiawi. Enzim merupakan biokatalis yaitu senyawa yang diproduksi oleh organisme. Secara garis besar sumber enzim dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hewan, tanaman dan mikroba. Namun saat ini, enzim yang diproduksi dalam skala industri sebagian besar diperoleh dari mikroba.
Secara tradisional tripsin dan lipase pankreas diperoleh dari sumber hewani. Demikian pula yang berperan dalam pembuatan keju. Usaha untuk menggantikan enzim-enzim tersebut dengan enzim serupa dari sumber mikroba telah dilakukan. Namun walau enzim yang diperoleh dari mikroba menunjukan efisiensi katalis yang tinggi namun memiliki sedikit perbedaan sifat yang menimbulkan kendala aplikasinya. Misalnya dalam pembuatan keju, enzim ini lebih stabil tetapi mengakibatkan terjadinya degradasi protein lainya sehingga dianggap tidak cocok untuk keju jenis tertentu.

Beberapa enzim penting yang berasal dari hewan.

Enzim

Sumber

Skala Produksi

Industri Pengguna

Katalase

Hati

<>

makanan

Kemotripsin

Pankreas

<>

kulit

Lipase

Pankreas

<>

makanan

Rennet

Abomasum

> 1 ton / tahun

keju

Tripsin

Pankreas

<>

kulit


Tanaman juga merupakan sumber enzim. Beberapa protein biasa diperoleh dari getah pepaya, nanas dan tumbuhan lainnya. Selain itu, kecambah barley juga sering digunakan sebagai sumber enzim.

Beberapa enzim penting yang berasal dari tanaman.


Enzim

Sumber

Skala Produksi

Industri Pengguna


aktinidin

Buah kiwi

<>

makanan


a - amilase

Kecambah barley

> 100 ton / tahun

bir


ß - amilse

Kecambah barley

> 100 ton / tahun

bir


bromelin

Getah nanas

<>

bir


ß - glukonase

Kecambah barley

> 10 ton / tahun

bir

hicin

Getah hg

<>

makanan

Lipoksigenase

Kacang kedelai

<>

makanan

Papain

Getah pepaya

> 10 ton / tahun

daging







Miroba merupakan sumber penting dari beberapa jenis enzim. Sebagai sumber enzim, mikroba memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan hewan maupun tanaman, yaitu : produksi enzim pada mikroba lebih murah, kandungan enzim dapat diprediksi dan dikontrol, pasokan bahan baku terjamin, dengan komposisi konstan dan mudah dikelola. Jaringan tanaman maupun hewan mengandung bahan yang kemungkinan berbahaya seperti senyawa fenolik (pada tanaman), inhibitor enzim dan protase. Selain itu, enzim mikroba ada yang disekresikan ke luar sel sehingga memudahkan proses isolasi dan pemurniannya. Setidaknya ada 3 keuntungan yang berkaitan dengan enzim ekstra sel : pertama, tidak memerlukan proses penghancuran sel saat memanen enzim (proses penghancuran sel tidak selalu mudah dilakukan dalam skala besar). Kedua, enzim protein yang disekresikan keluar sel umumnya terbatas jenisnya. Ini berarti enzim ekstrim sel terhindar dari kontaminasi berbagai jenis protein. Ketiga, secara alami enzim disekresikan keluar sel umumnya lebih tahan terhadap proses denaturasi.
Beberapa karakteristik enzim yaitu, setiap sreaksi metabolisme di dalam sel maupun di luar sel akan berperan enzim-enzim tertentu dan spesifik. Artinya, enzim bersifat spesifik dalam melaksanakan fungsinya, enzim dapat digunakan berulang-ulang. Kerja setiap enzim spesifik pada kisaran suhu tertentu (tidak bekerja pada suhu ekstrim) dan pH tertentu. Maka kerja enzim dipengaruhi oleh suhu dan pH. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh substratnya.
Penggunaan enzim dalam pengolahaan pati. Pati merupakan campuran antara amilosa dan amilo pektin adalah juga homopolimer glukosa tetapi memiliki percabangan. Sekitar sepertiga dari pati yang diproduksi digunakan dalam industri pangan. Variasi tingkat hidrolisis menghasilkan beragam produk hidrolisis dengan osmolaritas, viskositas dan daya manis berbeda. Ada tiga kelompok enzim yang digunakan dalam hidrolisis pati, yaitu : pertama, a amilase (a – 1,4 glukon – 4 – glukanohidrolase), yaitu kelompok enzim yang menghidrolisis ikatan a – 1,4 dan tidak memecah ikatan a – 1,6. Kedua, glukoamilase (amiloglukosidase, a – 1,4 glukanglikohidrolase), menghidolisis ikatan a – 1,4 dan a – 1,6. Produk utama hidrolisis glukoamilase adalah glukosa. Ketiga, palalanase enzim ini hanya menhidrolisis ikatan a – 1,6.


Read More......

Karagenan, apaan sich???

Karagenan merupakan molekul besar galaktan yang terdiri dari 100 lebih sebagai unit-unit utamanya. Residu-residu galaktosa tersebut berikatan dengan ikatan α (13) dan ikatan β (14) secara tukar-tukar (cPKelco ApS, 2000). Menurut Guiseley et. alkaragenan adalah polisakarida dengan rantai lurus (linier) yang terdiri dari D-glukosa 3.6 anhidrogalaktosa dan ester sulfat.
Berdasarkan kandungan sulfatnya, karagenan dibedakan menjadi 2 fraksi kappa karagenan dengan kandungan sulfat kurang dari 28% dan iota karagenan dengan kandungan sulfat lebih dari 30%. Sedangkan menurut Peterson and Johnson dalam Anggraini, 2004), berdasarkan struktur pendulangan unit polisakarida, karagenan dapat dibagi menjadi tiga fraksi utama (k-(kappa), λ-(Lambda), dan ί-(iota) karagenan. Secara prinsip fraksi-fraksi karagenan ini berbeda dalam nomor dan posisi grup ester.
Berbagai produk karagenan yang terdapat di pasar antara lain adalah :
1.Karagenan murni (refined carrageenan) dalam bentuk kappa, iota, dan lambda.
2.Kombinasi karagenan murni
3.Kombinasi karagenan murni dan garam, gula atau bahan lain.
4.Karagenan semi-murni (semi refined carrageenan)
5.Kombinasi karagenan murni dan karagenan semi-murni
6.Kombinasi karagenan semi murni dan garam, gula atau bahan lain.
7.Kombinasi karagenan murni, karagenan semi-murni dan garam, gula atau bahan lain.

Karagenan mempunyai kemampuan yang unik, yaitu dapat membentuk berbagai variasi gel pada temperatur ruang. Larutan karagenan dapat mengentalkan dan menstabilkan partikel-partikel sebaik pendispersian koloid dan emulsi air/minyak (Snapshot Solutions, 1996 dalam Anggraini, 2004).

Aplikasi Karagenan dalam berbagai bidang industri :

Beer/wine/vinegar : Mempercepat dan memperbaiki kejernihan
Chocolate milk drink : Stabilizer
dan memperbaiki viskositas
Ice cream :
Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa
Sauces, dressing :
Mengentalkan dan memperbaiki viskositas
Kertas : Memperbaiki penyerapan tinta dan memperkuat daya robek
Tekstil dan karpet :
Mengontrol sifat-sifat rheologi tinta dalam Jet printing machine
Pasta gigi :
Stabilizer
Penyegar ruangan : Gelling agent
Daging dan unggas : Penstabil emulsi air/minyak selama proses preparasi, pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein
Mi :
Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas
Lapisan pembungkusan : Pengontrol kelembaban

Sumber : (SnapShot Solutions, 1996 dalam Anggraini, 2004)

Semakin meluasnya aplikasi karagenan dalam berbagai bidang dan sifatnya yang aman dan tidak beracun, serta keunikan sifat yang dimiliknya menyebabkannya sampai saat ini belum dapat digantikan oleh zat tambahan lainnya. Permintaan pasar terhadap produk karagenan diperkirakan akan terus meningkat sekitar 5-10% per tahun (Fu Jun Food Co, 2003 dalam Anggraini, 2004)

Proses Produksi Karagenan

Proses produksi karagenan pada dasarnya terdiri atas proses penyiapan bahan pemisahan karagenan dari ekstraknya, pemurnian, pengeringan, dan penepungan. Penyiapan bahan baku meliputi proses pencucian rumput laut untuk menghilangkan pasir, garam mineral dan benda asing yang masih melekat pada rumput laut.
Ekstraksi karagenan dilakukan dengan menggunakan air panas atau larutan alkali panas (Food Chemical Codex, 1981 dalam Anggraini, 2004). Penggunaan alkali mempunyai dua fungsii, yaitu membantu ekstraksi polisakarida menjadi lebih sempurna dan mempercepat eliminasi 6-sulfat dari unit monomer menjadi 3,6-anhidro-D-galaktosa sehingga dapat meningkatkan kekuatan gel dan reaktifitas produk terhadap protein (Guiseley dalam Anggraini, 2004). Menurut Istini et. al. Dalam Iza (2001) suasana alkalis dapat diperoleh dengan menambahkan larutan basa misalnya NaOH, atau KOH sehingga pH larutan mencapai9,0 – 9,6. Jumlah air yang digunakan dalam ekstraksi sebanyak 30 sampai 40 kali dari berat rumput laut kering (Style dalam Anggraini, 2004). Mukti (1987) dalam Anggraini (2004) mengekstrak E. cottonii pada pH 8 – 10 dan 95Cselama 14- 24 jam. Rendemen karagenan tertinggi diperoleh pada pH 10 waktu ekstraksi 18 jam.
Pemisahan karagenan dari ekstraknya dilakukan dengan cara penyaringan dan pengendapan. Penyaringan ekstrak karagenan umumnya masih menggunakan saringan konvensional, yaitu kain saring dan filter press, dalam keadaan panas dengan dimaksudkan untuk menghindari pembentukan gel (Chapman dalam Anggraini, 2004). Pengendapan karagenan dapat dilakukan antara lain dengan metode gel-press, freezing, KCL-press, atau pengendapan dengan alkohol (Marcel Trading Corporation, 1999 dalam Anggraini, 2004). Sedangkan pada penelitian Murdinah dkk (1994) dalam Anggraini, 2004), menunjukkan bahwa pemisahan karagenan menggunakan garam KCL berpengaruh terhadap kenaikan rendemen, kadar abu dan kadar abu tak larut asam, sedangkadar air, kadar posfat dan viskositaskaragenan cenderung menurun.
Pengeringan karagenan basah dapat dilakukan dengan oven atau penjemuran (Gliksman dalam Anggraini, 2004). Selain itu Gliksman dalam Anggraini (2004), setelah pengendapan karagenan, proses pengeringan dapat juga dilakukkan dengan menggunakan drum dryer. Karagenan kering tersebut kemudian ditepungkan, diperbanyak, distandarisasi dan dicampur, kemudian dikemas dalam wadah yang tertutup rapat (Guiseley et al. dalam Anggraini, 2004). Produk karagenan umumnya dikemas dalam double-decked plastic bag, dengan ukuran kemasan 25 kg (eBigChna, 2002)

Sumber :
Dari berbagai sumber
Thank A lot for Anggraini____(u are the best)

Read More......

Parameter dasar budidaya perairan

Kelangsungan Hidup (SR / Survival Rate )

Survival Rate atau SR adalah tingkat kelangsungan hidup, rumus mencari SR adalah :

SR= Nt/No X 100%

Keterangan :

SR : Survival Rate

Nt : Jumlah ikan akhir (saat pemanenan)

N0 : Jumlah ikan awal (saat penebaran)

Pertumbuhan Panjang

Pertumbuhan panjang adalah perubahan panjang ikan pada awal penebaran hingga saat pemanenan. Rumus untuk mencari pertumbuhan panjang ikan adalah :

P = Pt – Po

Keterangan :

P : Pertumbuhan panjang (cm)

Pt : Panjang akhir ikan (cm)

P0 : Panjang awal ikan (cm)

Pertumbuhan Mutlak

Pertumbuhan mutlak adalah laju pertumbuhan total ikan. Rumus untuk mencari pertumbuhan mutlak adalah :

GR = (Wt-Wo)/t

Keterangan :

GR : Growth Rate / pertumbuhan mutlak

Wt : bobot rata – rata akhir (gr/ekor)

W0 : bobot rata – rata awal (gr/ekor)

t : waktu (hari)

Pertumbuhan Spesifik

Pertumbuhan spesifik adalah laju pertumbuhan harian. Rumus untuk mencari pertumbuhan spesifik adalah akar dari pembagian bobot rata – rata akhir dengan bobot rata – rata awal kemudian dikurangi 1 dan hasilnya dikali 100 %. Rumus:

SGR = [ ,/(Wt/Wo) -1] x 100%

Keterangan :

SGR : Spesific Growth Rate / Pertumbuhan Spesifik

Wt : bobot rata – rata akhir ( gr/ekor )

Wo : bobot rata – rata awal ( gr/ekor )

t : waktu (hari)




Read More......

SURFER 8

Surfer 8 merupakan salah satu perangkat lunak produk Golden Software, Inc. untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang didasarkan atas grid. Perangkat lunak ini berperan besar dalam pemetaan kawasan. Meskipun canggih, perangkat ini tidak banyak menuntut untuk sistem operasi maupun perangkat keras. Pendukung perangkat lunak ini adalah Windows 98, Me, 2000, XP atau lebih tinggi sebagai OS. 800 X 600 atau lebih tinggi resolusi monitor dengan dukungan minimal 256 warna; 20 MB ruang bebas harddisk pada drive OS( windows); 13 MB ruang bebas pada hardisk. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk data sederhana. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk besar gambar (bitsmaps) dan tampilan.

Langkah Kerja pada Surfer :

1. Input data base map, post map, dan contour map dari soal ke worksheet di microsoft excel.

· Input data file save as

2. Pindahkan data dalam format (.xls) ke program Surfer 8.

· Aktifkan program Surfer 8

· Klik new worksheet open file (.xls)

· Simpan data dalam format (.bln)

3. Mengolah data menjadi bentuk base map, post map, contour map.

· New plot document

· Untuk base map pilih map base map.. data base map (.bln)

· Untuk post map pilih map post map.. new post map data post map (.bln)

· Untuk contour map pilih Grid data open data contour map (.bln) map contour map new contour map data contour map yang telah di Grid

4. Untuk hasil yang lebih padu dan baik, grafik yang dihasilkan dapat disatukan atau disajikan dalam bentuk 3-D

· Penyatuan : urutkan grafik mulai dai base map lalu post map dan terakhir contour map. Pilih edit select All atau (Ctrl A) pilih map overlay maps

· Bentuk 3-D : setelah di overlay pilih map Wireframe overlay kembali dengan hasil base, post, dan contour map.

· Bentuk 3-D : setelah di overlay pilih map 3d Surface overlay kembali dengan hasil base, post, dan contour map.

» BASE MAP

Merupakan map dasar dari surfer yang dapat mengimpor peta dalam bentuk beberapa format yang berbeda yang memberikan berbagai informasi terinterprastasi dalam gambar. Contoh:



Dari gambar diatas, dapat terlihat daerah yang berwarna coklat dengan motif pohon berwarna hijau. Gambar tersebut menunjukkan daerah daratan, sedangkan daerah yang berwarna putih adalah lautan.

» POST MAP

Merupakan perngkat dalam surfer yang menunjukan pos-pos dengan simbol dan berbagai ukuran. Contoh:


Gambar diatas adalah pola pengambilan sampel pada stasiun-stasiun serta menggambarkan pola penyebaran dari stasiun-stassiun itu sendiri.

» CONTOUR MAP

Merupakan perlengkapan surfer yang digunakan untuk membuat kontur dari grid yang telah ditentukan. Contoh :



Jika dilihat dari hasil gambar contour diatas maka didapatkan beberapa garis kontur yang berbeda-beda. Garis-garis tersebut menandakan bahwa pada daerah tersebut memiliki kisaran suhu tertentu.

» Contoh Hasil Overlay

Terlihat bahwa dasar bentuk daratan pada peta dimulai pada Lintang: -6,0938 sampai dengan -6,1118 dan Bujur 106.9108 samapai dengan 106.9604. Dimana pada jarak antara 2 posisi tersebut, dasar peta menunjukkan adanya bentuk yang tidak beraturan, ada yang berbentuk teluk ada pula yang berbentuk lembah.

Terlihat bahwa pada stasiun 1, 2 dan 5 terletak di dekat daratan. Dan posisinya berada pada sebuah daerah yang membentuk lembah . Sedangkan stasiun 3, 4 dan 6 berada lebih menjauh dari arah daratan. Sementara stasiun 7, 8, dan 9 berada pada posisi paling jauh dari daratan.

Suhu yang ditunjukkan pada stasiun 1 dan 8 adalah suhu yang paling tinggi, terlihat dengan warna kuning yang semakin menua yang menandakan bahwa semakin tua warna yang ditunjukkan maka semakin tinggi pula suhu yang berada pada posisi tersebut. Sedangkan pada stasiun 4 dan 5 berada pada posisi dimana suhu berada pada kisaran terkecil. Hal ini sesuai dengan warna gambar yang muncul, dimana pada stasiun-stasiun tersebut warna nya yang timbul sangat muda, yang menandakan bahwa suhu pada perairan diposisi tersbut sangatlah kecil/rendah.. Sedangkan untuk stasiun 2, 3, 6, 7 dan 9 berada pada kisaran suhu yang sedang-sedang saja, yaitu pada kisaran diatas 25oC dan dibawah 29oC.

Kisaran dengan warna ini dapat dilihat pada skala yang terletak disebelah kanan peta overlay map. Dimana semakin menua warna yang timbul, maka akan semakin tinggi suhu nya. Sementara kisaran suhu yang terlihat pada skala adalah sekitar 24,4 – 29 oC.


WIREFRAME

Dengan menggunakan bentuk wireframe, maka perbedaan suhu pada setiap stasiun akan lebih terlihat dengan adanya perbedaan ketinggian sesuai gambar 3 dimensinya. Terlihat pada gambar bahwa stasiun 1 dan 8 seakan-akan terletak pada posisi yang paling tinggi, yang berarti bahwa stasiun-stasiun ini berada pada suhu yang paling tinggi. Sementara stasiun 4 dan 5 berada pada posisi yang terendah, yang artinya menandakan stasiun-stasiun ini berada pada posisi terendah.

Sumber :

www.rockware.com

www.goldensoftware.ws/forum/

www.goldensoftware.com

www.btsoftware.com







Read More......