Saturday, December 29, 2007

Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).

Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:
1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.
2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).
3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi
4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).

Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah:
1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi
2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.
3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial
5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya
6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik
8. semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script.
9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain
10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.

Read More......

Wednesday, December 26, 2007

Gelombang Air Laut

Gelombang adalah peristiwa naik turunnya permukan air laut dari ukuran kecil (riak) sampai yang paling panjang (pasang surut). Gelombang yang terjadi di perairan Teluk Pelabuhan Ratu merupakan gelombang hasil rambatan yang terjadi di samudera Indonesia. Gelombang ini dipengaruhi oleh kondisi topografi dasar laut dan keadaan angin. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa keadaan gelombang tertinggi terjadi pada periode bulan desember sampai februari (musim barat), ketinggian gelombang mencapai 1,5 m – 2 m. Sedangkan pada bulan lainnya tinggi gelombang yang tercatat kurang dari 1,5 meter (Nurjaya,1993).

Penyebab utama terjadinya gelombang adalah angin. Gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, dan jarak tanpa rintangan saat angin bertiup (fetch). Gelombang terdiri dari panjang gelombang, tinggi gelombang, periode gelombang, kemiringan gelombang dan frekuensi gelombang. Panjang gelombang adalah jarak berturut-turut antara dua puncak atau dua buah lembah. Tinggi gelombang adalah jarak vertikal antara puncak dan lembah gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk kembali pada titik semula. Kemiringan gelombang adalah perbandingan antra tinggi dan panjang gelombang. Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu.

Pada hakikatnya, gelombang yang terbentuk oleh hembusan angin akan merambat lebih jauh dari daerah yang menimbulkan angin tersebut. Hal ini yang menyebabkan daerah di pantai selatan Pulau Jawa memiliki gelombang yang besar meskipun angin setempat tidak begitu besar. Gelombang besar yang datang itu bisa merupakan gelombang kiriman yang berasal dari badai yang terjadi jauh dibagian selatan Samudera Hindia.

Read More......

Arus Air Laut

Arus adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia (Hutabarat dan Evans, 1986). Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang (Nontji,1987).
Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.


Selain angin, arus – arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu (sahala hutabarat,1986) :
1.Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya : Beberapa sistem lautan utama di dunia sibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.

2.Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis mempengaruhi aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.

3.Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.

Adapun jenis – jenis arus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1.Berdasarkan penyebab terjadinya
Arus Ekman : Arus yang dipengaruhi oleh angin
Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi
Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut
Arus Geostropik : Dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya coriolis
Wind Driven Current : Dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi pada lapisan permukaan

2.Berdasarkan Kedalaman
Arus permukaan : Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, bergerak dengan
arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin
Arus dalam : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya tidak
dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air dari daerah kutub ke
daerah ekuator

Read More......

Arus Air Laut

Arus adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia (Hutabarat dan Evans, 1986). Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang (Nontji,1987).
Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.



Selain angin, arus – arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu (sahala hutabarat,1986) :
1.Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya : Beberapa sistem lautan utama di dunia sibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.

2.Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis mempengaruhi aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.

3.Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.

Adapun jenis – jenis arus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1.Berdasarkan penyebab terjadinya
Arus Ekman : Arus yang dipengaruhi oleh angin
Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi
Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut
Arus Geostropik : Dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya coriolis
Wind Driven Current : Dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi pada lapisan permukaan

2.Berdasarkan Kedalaman
Arus permukaan : Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, bergerak dengan
arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin
Arus dalam : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya tidak
dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air dari daerah kutub ke
daerah ekuator

Read More......

Suhu Laut

Suhu adalah suatu besaran fisika yang menyatakan banyaknya bahang yang terkandung dalam suatu benda. Secara alamiah sumber utama bahang dalam air laut adalah matahari. Setiap detik matahari memancarkan bahang sebesar 1026 kalori dan setiap tempat dibumi yang tegak lurus ke matahari akan menerima bahang sebanyak 0.033 kalori/detik. Pancaran energi matahari ini akan sampai kebatas atas atmosfir bumi rata- rata sekitar 2 kalori/cm2/menit. Pancaran energi ini juga sampai ke permukaan laut dan diserap oleh massa air (Meadous and Campbell,1993).

Kisaran suhu pada daerah tropis relatif stabil karena cahaya matahari lebih banyak mengenai daerah ekuator daripada daerah kutub. Hal ini dikarenakan cahaya matahari yang merambat melalui atmosfer banyak kehilangan panas sebelum cahaya tersebut mencapai kutub. Suhu di lautan kemungkinan berkisar antara -1.87°C (titik beku air laut) di daerah kutub sampai maksimum sekitar 42°C di daerah perairan dangkal (Hutabarat dan Evans, 1986).

Sebaran suhu secara menegak ( vertikal) diperairan Indonesia terbagi atas tiga lapisan, yakni lapisan hangat di bagian teratas atau lapisan epilimnion dimana pada lapisan ini gradien suhu berubah secara perlahan, lapisan termoklin yaitu lapisan dimana gradien suhu berubah secara cepat sesuai dengan pertambahan kedalaman, lapisan dingin di bawah lapisan termoklin yang disebut juga lapisan hipolimnion dimana suhu air laut konstan sebesar 4ºC. Pada lapisan termoklin memiliki ciri gradien suhu yaitu perubahan suhu terhadap kedalaman sebesar 0.1ºC untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter (Nontji,1987).

Suhu menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari yang masuk kedalam perairan. Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air relatif konstan dan berkisar antara 2°C – 4°C (Hutagalung, 1988)

Suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai menuju laut lepas. Umumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut karena daratan lebih mudah menyerap panas matahari sedangkan laut tidak mudah mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. Di daerah lepas pantai suhunya rendah dan stabil.

Lapisan permukaan hingga kedalaman 200 meter cenderung hangat, hal ini dikarenakan sinar matahari yang banyak diserap oleh permukaan. Sedangkan pada kedalaman 200-1000 meter suhu turun secara mendadak yang membentuk sebuah kurva dengan lereng yang tajam. Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air laut relatif konstan dan biasanya berkisar antara 2-4o C (sahala hutabarat,1986).

Faktor yang memengaruhi suhu permukaan laut adalah letak ketinggian dari permukaan laut (Altituted), intensitas cahaya matahari yang diterima, musim, cuaca, kedalaman air, sirkulasi udara, dan penutupan awan (Hutabarat dan Evans, 1986).

Read More......

Sekilas Oseanografi Pelabuhan Ratu

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang laut baik dari segi kimia, fisika, maupun biologinya. Parameter yang diamati di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu adalah sifat-sifat fisika yang terjadi di lautan, antar lautan dengan atmosfer dan daratan, antara lain suhu, arus, gelombang, pasang surut dan angin. Sedangkan beberapa parameter kimia yang dapat diamati Perairan Teluk Pelabuhan Ratu yaitu salinitas dan oksigen terlarut (DO). Parameter lainnya yaitu parameter biologi. Parameter biologi meliputi komposisi organisme, habitat, dan lain-lain. Parameter-parameter tersebut sangat menentukan bagaimana bentuk dari pantai, sedimen, permukaan dasar laut, dan bagaimana biota hidup didalamnya.


Perairan Teluk Pelabuhan Ratu merupakan salah satu bukti bahwa parameter-parameter tersebut mempengaruhi pantai. Gelombang yang terjadi di teluk ini termasuk golongan transisi dan memiliki panjang gelombang yang besar dalam hubungannya dengan frekuensi yang kecil. Salah satu penyebabnya adalah adanya gaya gesek yang terjadi pada dasar perairan. Hal tersebut dapat mengakibatkan proses abrasi dan sedimentasi. Di pantai ini telah terbukti bahwa terjadi dua fenomena sekaligus, yaitu proses abrasi dan proses sedimentasi karena terjadinya pemusatan energi dan penyebaran energi oleh gelombang. Fenomena abrasi dan sedimentasi ini disebabkan oleh energi yang lebih besar daripada arus dalam dan secara umum kecenderungan abrasi lebih besar dari sedimentasi.
Teluk Pelabuhan Ratu merupakan teluk terbesar di pantai selatan Pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Secara geografis, Teluk Pelabuhan Ratu terletak pada posisi 6° 57’ sampai 7° 07’ LS dan 106° 22’ sampai 106° 33’ BT dengan panjang garis pantai 105 km. Perairan Teluk Pelabuahan Ratu merupakan tempat bermuaranya empat sungai, yakni sungai Cimandiri, sungai Cibareno, sungai Cilentuk, dan sungai Cikanteh. Kecamatan Pelabuhan Ratu berbatasan dengan Kecamatan Ciladang disebelah utara, Kecamatan Ciemas disebelah selatan, Kecamatan Cisolok disebelah barat, Kecamatan Wanasciara disebelah timur, dan Samudera Hindia di sebelah barat daya.
Dasar perairan di Pelabuahan Ratu cukup curam dengan kedalaman antara 3-4 m sampai 200 m. Pelabuahan Ratu juga termasuk salah satu daerah tempat pelelangan ikan di Jawa Barat.

Read More......

Thursday, November 8, 2007

LOBSTER

Lobster bercapit membentuk sebuah keluarga (Nephropidae, kadangkala juga Homaridae) dari crustacean besar laut. Mereka penting sebagai hewan, bisnis, dan makanan.
Lobster bercapit jangan dibingungkan dengan lobster spiny, yang tidak memiliki capit (chelae) dan tidak berhubungan dekat. Hubungan terdekat dari lobster bercapit adalah lobster reef Enoplometopus dan tiga keluarga dari crayfish air tawar.
Lobster kebanyakan datang dari pesisir timur laut Amerika Utara dengan Canadian Maritimes dan negara bagian AS Maine sebagai produsen terbesar. Mereka ditangkap dengan menggunakan jebakan lobster. Alat tersebut diberi umpan dan diturunkan ke dasar laut. Alat ini membiarkan lobster masuk, namun tidak mungkin bagi lobster besar untuk keluar. Alat ini membuat lobster kecil dapat keluar sehingga bisa mecnegah penangkapan lobster yang berlebihan.


Spesies lobster termasuk:
• Atlantic deep-sea lobster (Acanthacaris caeca)
• Prickly deep-sea lobster (Acanthacaris tenuimana)
• Red lobster (Eunephrops bairdii)
• Sculptured lobster (Eunephrops cadenasi)
• Banded lobster (Eunephrops manningi)
• Cape lobster (Homarinus capensis)
• American lobster (Homarus americanus)
• European lobster (Homarus gammarus)
• Andaman lobster (Metanephrops andamanicus)
• Arafura lobster (Metanephrops arafurensis)
• Armored lobster (Metanephrops armatus)
• Northwest lobster (Metanephrops australensis)
• Caribbean lobsterette (Metanephrops binghami)
• New Zealand lobster (Metanephrops challengeri)
• Formosa lobster (Metanephrops formosanus)
• Japanese lobster (Metanephrops japonicus)
• African lobster (Metanephrops mozambicus)
• Neptune lobster (Metanephrops neptunus)
• Urugavian lobster (Metanephrops rubellus)
• Sculpted lobster (Metanephrops sagamiensis)
• Siboga lobster (Metanephrops sibogae)
• China lobster (Metanephrops sinensis)
• Red-banded lobster (Metanephrops thomsoni)
• Velvet lobster (Metanephrops velutinus)
• Bight lobster (Metanephrops boschmai)
• Mitten lobsterette (Nephropides caribaeus)
• Norway lobster (Nephrops norvegicus)
• Spinetail lobsterette (Nephropsis acanthura)
• Florida lobsterette (Nephropsis aculeata)
• Prickly lobsterette (Nephropsis agassizii)
• Scarlet lobsterette (Nephropsis atlantica)
• Ridge-back lobsterette (Nephropsis carpenteri)
• Gladiator lobsterette (Nephropsis ensirostris)
• Saya de Malha lobsterette (Nephropsis malhaensis)
• Ruby lobsterette (Nephropsis neglecta)
• Pacific lobsterette (Nephropsis occidentalis)
• Rosy (or two-toned) lobsterette (Nephropsis rosea)
• Indian Ocean lobsterette (Nephropsis stewarti)
• Red and white lobsterette (Nephropsis suhmi)
• Grooved lobsterette (Nephropsis sulcata)
• Bellator lobster (Thymopides grobovi)
• Patagonian lobsterette (Thymops birsteini)
• Nilenta lobsterette (Thymopsis nilenta)

Read More......

Lobster Air Tawar

Berbicara mengenai Lobster Air Tawar atau Freshwater Crayfish, berarti berbicara mengenai lebih dari 500 jenis hewan akuatik dari keluarga Astacidae, Cambaridae dan Parastacidae. Mereka tersebar di seluruh dunia, mulai dari Austaralia, Newzealand, Papua, Amerika, Jepang, China, Madagaskar, Amerika dan Eropa.

Meskipun demikian, untuk mempersempit cakupan, baiklah dibicarakan jenis-jenis lobster yang beredar di Indonesia sejauh ini.



Mereka adalah:
  • Cherax destructor
  • Cherax quadricarinatus
  • Procambarus Claarkii
  • dan beberapa spesies lokal asal Irian dari genus Cherax

Cherax dustructor
Cherax destructor merupakan jenis lobster air tawar (LAT) yang paling dikenal diantara 100 jenis LAT yang hidup di Australia. Mereka bisa dijumpai mulai dari daerah New South Wales hingga diselurah dataran benua Australia. Sebaran yang luas menyebabkan mereka mampu beradaptasi mulai dari daerah dingin di danau-danau berair dingin pegunungan Snowy, hingga daerah beriklim panas.

Cherax destructor boleh dikatakan merupakan makanan orang suku asli Australia (aborigin). Setidaknya hal tersebut telah dilakukan sejak 28.000 tahun lalu, berdasarkan temuan-temuan arkeologis setempat.

Pada umumnya C. destructor dijumpai di danau-danau, rawa rawa, billabong, bendungan, saluran irigasi, dan juga disungai-sungai. Mereka termasuk tahan banting. Pada musim kering mereka akan bertahan hidup dengan cara membuat luband didalam tanah. Bahkan mreka mampu membuat lubang hingga kedalaman 5 meter. Paa saat musim penghujan mereka kemudian keluar untuk mencari makan, memijah dan bermigrasi.

Di habitat asalnya, C destructor kadang-kadang disalahkan sebagai penyebabnya runtuhnya bendungan. Hal ini biasanya terjadi apabila dinding bendungan tersebut kurang dari 2 meter, dan sering terjadi perubahan permukaan air, seperti biasa terjadi di sawah. Meskipun demikian kejadian demikian jarang dijumpai pada dam-dam yang ketebalan dindingnya lebih dari 6 meter



Cherax quadricarinatus.
C. quadricarinatus dikenal dengan sebutan Redclaw atau biasa juga disebut sebagai Yabby Queensland Utara. Disebut red claw karena LAT dewasa jenis ini mempunyai warna merah pada capit bagian luarnya, khususnya pada LAT jantan. Mereka umumnya dijumpai di sungai-sungai di Dividing Range.

LAT dengan warna dasar hijua-coklat ini, di daerah asalnya merupakan makanan penduduk setempat. Rasanya lezat apabila disajikan dalam bentuk LAT bakar.

C. quadricarinatus sangat mudah dibedakan dari jenis cherax lainnya. Hal ini dicirikan dalam nama latinnya yaitu quadricarinatus yang artinya mempunyai empat buah lunas (quadri=empat, carinatus = carinae, bentukan menyerupai lunas).

Lobster Air Tawar dari Jenis Red Claw (Cherax Quadricarinatus) ini bila ditinjau dari sisi jenis makanan yang di sajikan oleh Restoran adalah termasuk menu hewan konsumsi pilihan dikalangan menengah ke atas, harga pemasok utuk Restoran harganya lumayan mahal di bandrol IDR 150.000~250.000,-/Kg (isi 10~12 ekor) mempunyai cita rasa yang lebih enak/gurih dibandingkan dengan jenis Lobster Air Laut bila dimasak/digoreng. Dan menurut hasil sebuah penelitian kandungan kolesterol pada Lobster Air Tawar lebih rendah dibandingkan dengan Lobster Air Laut atau jenis udang-udangan yang lainnya. Sehingga sangat aman untuk di konsumsi bagi siapa saja.

Hewan yang habitat asli berasal dari Australia ini mulai di kenal di Indonesia sejak lama dan mulai dikembang biakkan di sejak tahun 1996. Sebagai bahan Komoditas yang mempunyai peluang pasar export dan domestik yang sangat besar, oleh karena hingga sekarang masih sangat tinggi. Quota untuk permintaan suply pasar banyak yang masih belum dapat terpenuhi. Melihat peluang yang demikian amat besar,dan satu hal yang perlu anda ketahui bahwa untuk bisnis ini belum banyak yang menggarap secara serius, sehingga ini adalah merupakan kesempatan bagi yang mau memulai untuk mencapai suatu keberhasilan.

Read More......

TAKSONOMI DAN MORFOLOGI LAT

Taksonomi Lobster Air Tawar :

Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum: Crustacea
Class : Malacostraca
Order : Decapoda
Suborder: Pleocyemata
Infraorder : Astacidea
Superfamily: Parastacoidea
Family : Parastacidae
Genus : Cherax quadricarinatus


Kepala terdapat sepasang antena panjang dan antena pendek. Keduanya berfungsi sebagai sensor makanan dan pendeteksi lingkungannya. Bagian kepala juga dilengkapi dengan capit yang besar dan keras. Fungsinya untuk mempertahankan diri, selain itu capit pada jantan digunakan untuk menarik perhatian betina. Sedangkan capit yang berukuran kecil yang terletak dekat mulut berfungsi untuk mencacah makanan sebelum dimasukkan ke dalam mulut.

Tubuhnya lunak dan memiliki cangkang yang beruas-ruas dan terbuat dari zat khitin. Abdomen lobster air tawar beruas-ruas. Pada abdomen terdapat 4 pasang kaki panjang (kaki jalan) di bagian atas dan 4 pasang kaki pendek (kaki renang)di bagian bawah.

Pada lobster jantan terdapat alat reproduksi berbentuk seperti taji pada sepasang kaki jalan paling bawah. Sedangkan pada lobster betina terdapat tonjolan kecil pada kaki jalan ketiga. Pada lobster betina 4 pasang kaki renang berfungsi untuk memegangi telur yang melekat pada perutnya. Masing masing pasangan kaki tersebut akan bertautan melingkari kumpulan telurnya. Pada saat menggendong telur, kadang-kadang kaki-kaki ini bergerak seperti gerakan mengipas.

Ekor lobster air tawar (uropoda) berbentuk seperti kipas. Lobster bisa berjalan maju maupun mundur, ekornya ditekuk ke arah dalam untuk melindungi telur-telurnya.


Read More......

Saturday, October 27, 2007

CARA Makan RASULULLAH

*CARA MAKAN*
- JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI , SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.
- TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI.
- JANGAN SESEKALI TINGGAL MAKAN MALAM . BARANG SIAPA YG TINGGAL MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA.
Nampak memang sulit.. tapi, kalau tak percaya...cobalah.................................Pengaruhnya tidak dalam jangka pendek.... Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti.
- Dalam kitab juga melarang kita* makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. *
Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
- *Al-Quran Juga mengajarkan kita menjaga kesehatan spt membuat amalan antara lain: *
- *Mandi Pagi sebelum subuh, *sekurang kurangnya sejam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.
- Rasulullah mengamalkan *minum segelas air sejuk *(bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit).
- Waktu sembahyang subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu *sujud sekurang kurangnya semenit *setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut.
- Nabi juga mengajar kita *makan dengan tangan* *dan *bila habis hendaklah *menjilat jari.* Begitu juga ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan)




Read More......

Diet Rasulullah

*JENIS MAKANAN*

Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya.
Ini pun adalah diet Rasullulah SAW kita juga. Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.

Jangan makan SUSU bersama DAGING
Jangan makan DAGING bersama IKAN
Jangan makan IKAN bersama SUSU
Jangan makan AYAM bersama SUSU
Jangan makan IKAN bersama TELUR
Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD
Jangan makan SUSU bersama CUKA
Jangan makan BUAH bersama SUSU CTH :- KOKTEL



Read More......

Development of Aquaculture in Indonesia


The development of fisheries is basically emphasized on capture fisheries and aquaculture included post harvest. Prior to 1980’s the development of fisheries was emphasized more on capture fisheries rather than on aquaculture. However, started in 1980’s the government has paid more attention on aquaculture development owing to its capability to provide fish for human consumption of hinterland communities. It was evident that introducing freshwater race way pond systems in 1980 was soon adopted by fish farmers. Then banning of trawl fishing in 1980 through the issuance of Presidencial Decree No. 39/1980 has encouraged shrimp culture development in brackishwater.

In 1980’s, cultured shrimp increased rapidly and shrimp was a prime commodity and played an important role in increasing foreign exchange. By the year 1990 mariculture began to develop; even though it was limited to seaweed culture. The foreign exchange increased considerably. And then the development of seaweed culture was followed by a successful development of pearl culture.

Currently the spirit to develop mariculture is gradually increasing because mariculture business especially groupers culture has proved to be profitable and considerably increase foreign exchange.


Anticipating the degradation of fish resources due to over exploitation the government has decided to devide fisheries development into capture fisheries and aquaculture. This is policy to improve renewable fish resources by controlling fishing and encouraging aquaculture.

Indonesia has a totsl potential area devoted for aquaculture of about 26.606.000 Ha comprises 1.165.000 Ha for freshwater aquaculture, 913.000 Ha for brackishwater aquaculture, and 24.528.000 Ha for mariculture. It is expected that Indonesia would be a leading country in producing large amount of cultured fish. In 2000, the existing pond area was 654.351 Ha and total cage culture amounted to 160,189 units. Of the total fish pond area of 654.351 Ha, 235.069 Ha was devoted to freshwater aquaculture, and 419.282 Ha to brackishwater aquaculture. Of the total 160,189 units of fish cages, there were 122.776 units of marine fish cages and 37,413 units of freshwater fish cages. So there is still a large potential and promising areas to be devoted to development of aquaculture in Indonesia. (Source Dirjen Prikanan Budidaya DKP-RI)

Read More......

Tuesday, October 23, 2007

Pengetahuan Protein

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas. Untuk melakukan aktivitas itu, kita memerlukan energi yang dapat diperoleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.

Protein merupakan biopolymer polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein merupakan biopolymer yang multifungsi, yaitu sebagai struktural pada sel maupun jaringan dan organ, sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai pengemban atau pembawa senyawa atau zat ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat pengatur.

Selain itu protein juga merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme. Protein merupakan instrumen yang mengekspresikan informasi genetik. Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, dan memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.

Struktur protein tidak stabil karena mudah mengalami denaturasi yaitu keadaan dimana protein terurai menjadi struktur primernya, baik reversibel maupun ireversibel. Faktor-faktor yang menyebabkan denaturasi adalah pH, panas, pelarut, kekuatan ion, terlarut, dan radiasi. Denaturasi yang berbahaya yaitu raksa (Hg) untuk pemurnian emas seperti yang terjadi di Minamata, Jepang. Protein ada yang reaktif karena asam amino penyusunnya mengandung gugus fungsi yang reaktif, seperti SH, -OH, NH2, dan –COOH. Contoh protein aktif adalah enzim, hormon, antibodi, dan protein transport. Reaksi protein aktif bersifat selektif dan spesifik, gugus sampingnya yang selektif dan susunan khas makromolekulnya.

Ada berbagai cara dalam pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino dan reaksi uji protein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari 6 macam uji yaitu: uji millon, uji hopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret. Sedangkan untuk uji protein, berdasarkan pada pengendapan oleh garam, pengendapan oleh logam dan alkohol. Serta uji koagulasi dan denaturasi protein.
Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum dan uji bersifat uji berdasakan jenis asam aminonya. Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadap tirosin, uji Hopkins cole terhadap triptofan, uji belerang terhadap sistein, uji biuret bereaksi positif terhadap pembentukan senyawa kompleks Cu gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Serta uji xantroproteat bereaksi positif untuk asam amino yang mengandung inti benzena.

Read More......

LIPID

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.

Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan.

Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.

Lipid berpern penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.

Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.

Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.

Read More......

Friday, October 19, 2007

Happy Iedul Fitri

Happy Iedul Fitri days

1 Syawal 1428 H

من العائدين والفائزين المقبولين

Please...Forgive My Sins,
MaY OuR HeaRtS PuRiFieD
FRoM aLL MiStakeS


Read More......

Monday, October 1, 2007

Pengetahuan Enzim

Enzim ialah senyawa protein yang disintesiskan di dalam sel secara biokimiawi. Enzim merupakan biokatalis yaitu senyawa yang diproduksi oleh organisme. Secara garis besar sumber enzim dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hewan, tanaman dan mikroba. Namun saat ini, enzim yang diproduksi dalam skala industri sebagian besar diperoleh dari mikroba.
Secara tradisional tripsin dan lipase pankreas diperoleh dari sumber hewani. Demikian pula yang berperan dalam pembuatan keju. Usaha untuk menggantikan enzim-enzim tersebut dengan enzim serupa dari sumber mikroba telah dilakukan. Namun walau enzim yang diperoleh dari mikroba menunjukan efisiensi katalis yang tinggi namun memiliki sedikit perbedaan sifat yang menimbulkan kendala aplikasinya. Misalnya dalam pembuatan keju, enzim ini lebih stabil tetapi mengakibatkan terjadinya degradasi protein lainya sehingga dianggap tidak cocok untuk keju jenis tertentu.

Beberapa enzim penting yang berasal dari hewan.

Enzim

Sumber

Skala Produksi

Industri Pengguna

Katalase

Hati

<>

makanan

Kemotripsin

Pankreas

<>

kulit

Lipase

Pankreas

<>

makanan

Rennet

Abomasum

> 1 ton / tahun

keju

Tripsin

Pankreas

<>

kulit


Tanaman juga merupakan sumber enzim. Beberapa protein biasa diperoleh dari getah pepaya, nanas dan tumbuhan lainnya. Selain itu, kecambah barley juga sering digunakan sebagai sumber enzim.

Beberapa enzim penting yang berasal dari tanaman.


Enzim

Sumber

Skala Produksi

Industri Pengguna


aktinidin

Buah kiwi

<>

makanan


a - amilase

Kecambah barley

> 100 ton / tahun

bir


ß - amilse

Kecambah barley

> 100 ton / tahun

bir


bromelin

Getah nanas

<>

bir


ß - glukonase

Kecambah barley

> 10 ton / tahun

bir

hicin

Getah hg

<>

makanan

Lipoksigenase

Kacang kedelai

<>

makanan

Papain

Getah pepaya

> 10 ton / tahun

daging







Miroba merupakan sumber penting dari beberapa jenis enzim. Sebagai sumber enzim, mikroba memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan hewan maupun tanaman, yaitu : produksi enzim pada mikroba lebih murah, kandungan enzim dapat diprediksi dan dikontrol, pasokan bahan baku terjamin, dengan komposisi konstan dan mudah dikelola. Jaringan tanaman maupun hewan mengandung bahan yang kemungkinan berbahaya seperti senyawa fenolik (pada tanaman), inhibitor enzim dan protase. Selain itu, enzim mikroba ada yang disekresikan ke luar sel sehingga memudahkan proses isolasi dan pemurniannya. Setidaknya ada 3 keuntungan yang berkaitan dengan enzim ekstra sel : pertama, tidak memerlukan proses penghancuran sel saat memanen enzim (proses penghancuran sel tidak selalu mudah dilakukan dalam skala besar). Kedua, enzim protein yang disekresikan keluar sel umumnya terbatas jenisnya. Ini berarti enzim ekstrim sel terhindar dari kontaminasi berbagai jenis protein. Ketiga, secara alami enzim disekresikan keluar sel umumnya lebih tahan terhadap proses denaturasi.
Beberapa karakteristik enzim yaitu, setiap sreaksi metabolisme di dalam sel maupun di luar sel akan berperan enzim-enzim tertentu dan spesifik. Artinya, enzim bersifat spesifik dalam melaksanakan fungsinya, enzim dapat digunakan berulang-ulang. Kerja setiap enzim spesifik pada kisaran suhu tertentu (tidak bekerja pada suhu ekstrim) dan pH tertentu. Maka kerja enzim dipengaruhi oleh suhu dan pH. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh substratnya.
Penggunaan enzim dalam pengolahaan pati. Pati merupakan campuran antara amilosa dan amilo pektin adalah juga homopolimer glukosa tetapi memiliki percabangan. Sekitar sepertiga dari pati yang diproduksi digunakan dalam industri pangan. Variasi tingkat hidrolisis menghasilkan beragam produk hidrolisis dengan osmolaritas, viskositas dan daya manis berbeda. Ada tiga kelompok enzim yang digunakan dalam hidrolisis pati, yaitu : pertama, a amilase (a – 1,4 glukon – 4 – glukanohidrolase), yaitu kelompok enzim yang menghidrolisis ikatan a – 1,4 dan tidak memecah ikatan a – 1,6. Kedua, glukoamilase (amiloglukosidase, a – 1,4 glukanglikohidrolase), menghidolisis ikatan a – 1,4 dan a – 1,6. Produk utama hidrolisis glukoamilase adalah glukosa. Ketiga, palalanase enzim ini hanya menhidrolisis ikatan a – 1,6.


Read More......

Karagenan, apaan sich???

Karagenan merupakan molekul besar galaktan yang terdiri dari 100 lebih sebagai unit-unit utamanya. Residu-residu galaktosa tersebut berikatan dengan ikatan α (13) dan ikatan β (14) secara tukar-tukar (cPKelco ApS, 2000). Menurut Guiseley et. alkaragenan adalah polisakarida dengan rantai lurus (linier) yang terdiri dari D-glukosa 3.6 anhidrogalaktosa dan ester sulfat.
Berdasarkan kandungan sulfatnya, karagenan dibedakan menjadi 2 fraksi kappa karagenan dengan kandungan sulfat kurang dari 28% dan iota karagenan dengan kandungan sulfat lebih dari 30%. Sedangkan menurut Peterson and Johnson dalam Anggraini, 2004), berdasarkan struktur pendulangan unit polisakarida, karagenan dapat dibagi menjadi tiga fraksi utama (k-(kappa), λ-(Lambda), dan ί-(iota) karagenan. Secara prinsip fraksi-fraksi karagenan ini berbeda dalam nomor dan posisi grup ester.
Berbagai produk karagenan yang terdapat di pasar antara lain adalah :
1.Karagenan murni (refined carrageenan) dalam bentuk kappa, iota, dan lambda.
2.Kombinasi karagenan murni
3.Kombinasi karagenan murni dan garam, gula atau bahan lain.
4.Karagenan semi-murni (semi refined carrageenan)
5.Kombinasi karagenan murni dan karagenan semi-murni
6.Kombinasi karagenan semi murni dan garam, gula atau bahan lain.
7.Kombinasi karagenan murni, karagenan semi-murni dan garam, gula atau bahan lain.

Karagenan mempunyai kemampuan yang unik, yaitu dapat membentuk berbagai variasi gel pada temperatur ruang. Larutan karagenan dapat mengentalkan dan menstabilkan partikel-partikel sebaik pendispersian koloid dan emulsi air/minyak (Snapshot Solutions, 1996 dalam Anggraini, 2004).

Aplikasi Karagenan dalam berbagai bidang industri :

Beer/wine/vinegar : Mempercepat dan memperbaiki kejernihan
Chocolate milk drink : Stabilizer
dan memperbaiki viskositas
Ice cream :
Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa
Sauces, dressing :
Mengentalkan dan memperbaiki viskositas
Kertas : Memperbaiki penyerapan tinta dan memperkuat daya robek
Tekstil dan karpet :
Mengontrol sifat-sifat rheologi tinta dalam Jet printing machine
Pasta gigi :
Stabilizer
Penyegar ruangan : Gelling agent
Daging dan unggas : Penstabil emulsi air/minyak selama proses preparasi, pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein
Mi :
Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas
Lapisan pembungkusan : Pengontrol kelembaban

Sumber : (SnapShot Solutions, 1996 dalam Anggraini, 2004)

Semakin meluasnya aplikasi karagenan dalam berbagai bidang dan sifatnya yang aman dan tidak beracun, serta keunikan sifat yang dimiliknya menyebabkannya sampai saat ini belum dapat digantikan oleh zat tambahan lainnya. Permintaan pasar terhadap produk karagenan diperkirakan akan terus meningkat sekitar 5-10% per tahun (Fu Jun Food Co, 2003 dalam Anggraini, 2004)

Proses Produksi Karagenan

Proses produksi karagenan pada dasarnya terdiri atas proses penyiapan bahan pemisahan karagenan dari ekstraknya, pemurnian, pengeringan, dan penepungan. Penyiapan bahan baku meliputi proses pencucian rumput laut untuk menghilangkan pasir, garam mineral dan benda asing yang masih melekat pada rumput laut.
Ekstraksi karagenan dilakukan dengan menggunakan air panas atau larutan alkali panas (Food Chemical Codex, 1981 dalam Anggraini, 2004). Penggunaan alkali mempunyai dua fungsii, yaitu membantu ekstraksi polisakarida menjadi lebih sempurna dan mempercepat eliminasi 6-sulfat dari unit monomer menjadi 3,6-anhidro-D-galaktosa sehingga dapat meningkatkan kekuatan gel dan reaktifitas produk terhadap protein (Guiseley dalam Anggraini, 2004). Menurut Istini et. al. Dalam Iza (2001) suasana alkalis dapat diperoleh dengan menambahkan larutan basa misalnya NaOH, atau KOH sehingga pH larutan mencapai9,0 – 9,6. Jumlah air yang digunakan dalam ekstraksi sebanyak 30 sampai 40 kali dari berat rumput laut kering (Style dalam Anggraini, 2004). Mukti (1987) dalam Anggraini (2004) mengekstrak E. cottonii pada pH 8 – 10 dan 95Cselama 14- 24 jam. Rendemen karagenan tertinggi diperoleh pada pH 10 waktu ekstraksi 18 jam.
Pemisahan karagenan dari ekstraknya dilakukan dengan cara penyaringan dan pengendapan. Penyaringan ekstrak karagenan umumnya masih menggunakan saringan konvensional, yaitu kain saring dan filter press, dalam keadaan panas dengan dimaksudkan untuk menghindari pembentukan gel (Chapman dalam Anggraini, 2004). Pengendapan karagenan dapat dilakukan antara lain dengan metode gel-press, freezing, KCL-press, atau pengendapan dengan alkohol (Marcel Trading Corporation, 1999 dalam Anggraini, 2004). Sedangkan pada penelitian Murdinah dkk (1994) dalam Anggraini, 2004), menunjukkan bahwa pemisahan karagenan menggunakan garam KCL berpengaruh terhadap kenaikan rendemen, kadar abu dan kadar abu tak larut asam, sedangkadar air, kadar posfat dan viskositaskaragenan cenderung menurun.
Pengeringan karagenan basah dapat dilakukan dengan oven atau penjemuran (Gliksman dalam Anggraini, 2004). Selain itu Gliksman dalam Anggraini (2004), setelah pengendapan karagenan, proses pengeringan dapat juga dilakukkan dengan menggunakan drum dryer. Karagenan kering tersebut kemudian ditepungkan, diperbanyak, distandarisasi dan dicampur, kemudian dikemas dalam wadah yang tertutup rapat (Guiseley et al. dalam Anggraini, 2004). Produk karagenan umumnya dikemas dalam double-decked plastic bag, dengan ukuran kemasan 25 kg (eBigChna, 2002)

Sumber :
Dari berbagai sumber
Thank A lot for Anggraini____(u are the best)

Read More......

Parameter dasar budidaya perairan

Kelangsungan Hidup (SR / Survival Rate )

Survival Rate atau SR adalah tingkat kelangsungan hidup, rumus mencari SR adalah :

SR= Nt/No X 100%

Keterangan :

SR : Survival Rate

Nt : Jumlah ikan akhir (saat pemanenan)

N0 : Jumlah ikan awal (saat penebaran)

Pertumbuhan Panjang

Pertumbuhan panjang adalah perubahan panjang ikan pada awal penebaran hingga saat pemanenan. Rumus untuk mencari pertumbuhan panjang ikan adalah :

P = Pt – Po

Keterangan :

P : Pertumbuhan panjang (cm)

Pt : Panjang akhir ikan (cm)

P0 : Panjang awal ikan (cm)

Pertumbuhan Mutlak

Pertumbuhan mutlak adalah laju pertumbuhan total ikan. Rumus untuk mencari pertumbuhan mutlak adalah :

GR = (Wt-Wo)/t

Keterangan :

GR : Growth Rate / pertumbuhan mutlak

Wt : bobot rata – rata akhir (gr/ekor)

W0 : bobot rata – rata awal (gr/ekor)

t : waktu (hari)

Pertumbuhan Spesifik

Pertumbuhan spesifik adalah laju pertumbuhan harian. Rumus untuk mencari pertumbuhan spesifik adalah akar dari pembagian bobot rata – rata akhir dengan bobot rata – rata awal kemudian dikurangi 1 dan hasilnya dikali 100 %. Rumus:

SGR = [ ,/(Wt/Wo) -1] x 100%

Keterangan :

SGR : Spesific Growth Rate / Pertumbuhan Spesifik

Wt : bobot rata – rata akhir ( gr/ekor )

Wo : bobot rata – rata awal ( gr/ekor )

t : waktu (hari)




Read More......

SURFER 8

Surfer 8 merupakan salah satu perangkat lunak produk Golden Software, Inc. untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang didasarkan atas grid. Perangkat lunak ini berperan besar dalam pemetaan kawasan. Meskipun canggih, perangkat ini tidak banyak menuntut untuk sistem operasi maupun perangkat keras. Pendukung perangkat lunak ini adalah Windows 98, Me, 2000, XP atau lebih tinggi sebagai OS. 800 X 600 atau lebih tinggi resolusi monitor dengan dukungan minimal 256 warna; 20 MB ruang bebas harddisk pada drive OS( windows); 13 MB ruang bebas pada hardisk. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk data sederhana. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk besar gambar (bitsmaps) dan tampilan.

Langkah Kerja pada Surfer :

1. Input data base map, post map, dan contour map dari soal ke worksheet di microsoft excel.

· Input data file save as

2. Pindahkan data dalam format (.xls) ke program Surfer 8.

· Aktifkan program Surfer 8

· Klik new worksheet open file (.xls)

· Simpan data dalam format (.bln)

3. Mengolah data menjadi bentuk base map, post map, contour map.

· New plot document

· Untuk base map pilih map base map.. data base map (.bln)

· Untuk post map pilih map post map.. new post map data post map (.bln)

· Untuk contour map pilih Grid data open data contour map (.bln) map contour map new contour map data contour map yang telah di Grid

4. Untuk hasil yang lebih padu dan baik, grafik yang dihasilkan dapat disatukan atau disajikan dalam bentuk 3-D

· Penyatuan : urutkan grafik mulai dai base map lalu post map dan terakhir contour map. Pilih edit select All atau (Ctrl A) pilih map overlay maps

· Bentuk 3-D : setelah di overlay pilih map Wireframe overlay kembali dengan hasil base, post, dan contour map.

· Bentuk 3-D : setelah di overlay pilih map 3d Surface overlay kembali dengan hasil base, post, dan contour map.

» BASE MAP

Merupakan map dasar dari surfer yang dapat mengimpor peta dalam bentuk beberapa format yang berbeda yang memberikan berbagai informasi terinterprastasi dalam gambar. Contoh:



Dari gambar diatas, dapat terlihat daerah yang berwarna coklat dengan motif pohon berwarna hijau. Gambar tersebut menunjukkan daerah daratan, sedangkan daerah yang berwarna putih adalah lautan.

» POST MAP

Merupakan perngkat dalam surfer yang menunjukan pos-pos dengan simbol dan berbagai ukuran. Contoh:


Gambar diatas adalah pola pengambilan sampel pada stasiun-stasiun serta menggambarkan pola penyebaran dari stasiun-stassiun itu sendiri.

» CONTOUR MAP

Merupakan perlengkapan surfer yang digunakan untuk membuat kontur dari grid yang telah ditentukan. Contoh :



Jika dilihat dari hasil gambar contour diatas maka didapatkan beberapa garis kontur yang berbeda-beda. Garis-garis tersebut menandakan bahwa pada daerah tersebut memiliki kisaran suhu tertentu.

» Contoh Hasil Overlay

Terlihat bahwa dasar bentuk daratan pada peta dimulai pada Lintang: -6,0938 sampai dengan -6,1118 dan Bujur 106.9108 samapai dengan 106.9604. Dimana pada jarak antara 2 posisi tersebut, dasar peta menunjukkan adanya bentuk yang tidak beraturan, ada yang berbentuk teluk ada pula yang berbentuk lembah.

Terlihat bahwa pada stasiun 1, 2 dan 5 terletak di dekat daratan. Dan posisinya berada pada sebuah daerah yang membentuk lembah . Sedangkan stasiun 3, 4 dan 6 berada lebih menjauh dari arah daratan. Sementara stasiun 7, 8, dan 9 berada pada posisi paling jauh dari daratan.

Suhu yang ditunjukkan pada stasiun 1 dan 8 adalah suhu yang paling tinggi, terlihat dengan warna kuning yang semakin menua yang menandakan bahwa semakin tua warna yang ditunjukkan maka semakin tinggi pula suhu yang berada pada posisi tersebut. Sedangkan pada stasiun 4 dan 5 berada pada posisi dimana suhu berada pada kisaran terkecil. Hal ini sesuai dengan warna gambar yang muncul, dimana pada stasiun-stasiun tersebut warna nya yang timbul sangat muda, yang menandakan bahwa suhu pada perairan diposisi tersbut sangatlah kecil/rendah.. Sedangkan untuk stasiun 2, 3, 6, 7 dan 9 berada pada kisaran suhu yang sedang-sedang saja, yaitu pada kisaran diatas 25oC dan dibawah 29oC.

Kisaran dengan warna ini dapat dilihat pada skala yang terletak disebelah kanan peta overlay map. Dimana semakin menua warna yang timbul, maka akan semakin tinggi suhu nya. Sementara kisaran suhu yang terlihat pada skala adalah sekitar 24,4 – 29 oC.


WIREFRAME

Dengan menggunakan bentuk wireframe, maka perbedaan suhu pada setiap stasiun akan lebih terlihat dengan adanya perbedaan ketinggian sesuai gambar 3 dimensinya. Terlihat pada gambar bahwa stasiun 1 dan 8 seakan-akan terletak pada posisi yang paling tinggi, yang berarti bahwa stasiun-stasiun ini berada pada suhu yang paling tinggi. Sementara stasiun 4 dan 5 berada pada posisi yang terendah, yang artinya menandakan stasiun-stasiun ini berada pada posisi terendah.

Sumber :

www.rockware.com

www.goldensoftware.ws/forum/

www.goldensoftware.com

www.btsoftware.com







Read More......